Powered by Blogger.

Lengkap; Manfaat dan Tujuan Mempelajari Komunikasi Antar Budaya


Sekilas dapat dilihat bagaimana pentinganya sebuah komunikasi untuk membangun sebuah hubungan yang baik. Dalam sebuah hubungan komunikasi yang baik akan membuat suatu hubungan akan semakin erat dan juga sebaliknya sangat fatal apabila komunikasi tidak berjalan dengan efektif dampak yang sangat di timbulkan sungguh akannerugikan.

Dapat dilihat bagaimana suatu perang terjadi di sebuah kerajaan Melayu di Indonesia hanya karena sebuah perkara “sepele” . saat angkatan perang penjajah yang berkunjung kekerajaan itu, seorang komandan bule mencium tangan sang permaisuri yang berarti suatu penghormatan. Akan tetapi karena adanya perbedaan persepsi raja marah karena menganggap perbuatan tersebut kurang ajar.

Dari cerita diatas itulah yang disebut komunikasi antarbudaya. Yang di maksud Komunikasi antarbudaya yaitu orang-orang yang berbeda bangsa, ras, bahasa, agama, tingkat pendidikan, status sosial atau bahkan jenis kelamin. Setiap komunikasi kita dengan orang lain sebenarnya juga berpotensi komunikasi antar budaya, karena kita selalu berbeda budaya dengan orang tersebut.

Menurut para ilmuan, mereka sangat mengakui bahwa budaya dan komunikasi. Itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti pada dua sisi mata uang. Budaya ini menjadi bagian dari perilaku komunikasi, sehingga komunikasi ini berperan dalam menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

Setiap budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda pula. Oleh sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik sangat penting. Berbicara tentang cara berkomunikasi sungguh tak bisa lepas dari bahasa, aturan dan norma kita masing-masing.

Manfaat mempelajari komunikasi antar budaya menurut gagasan litvin (1997) yaitu, sebagai berikut; 1. Dengan memahami komunikasi antarbudaya akan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain , sehingga kita akan mendapat penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.

2. pemahaman akan orang lain secara lintas budaya dan antarpribadi adalah suatu usaha yang dilakukan yang sangat membutuhkan keberanian dan kepekaan.

3. pengalaman yang diperoleh dari komunikasi antar budaya dapat menyenangkan dan menumbuhkan kepribadian.

4. keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadapinteraksimanusia yang pandangan multikultural.

5. perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.

6. perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah menyusahkan atau memudahkan.


Litvin juga menguraikan beberapa tujuan komunikasi antarbudaya yang bersifat kognitif dan afektif, yaitu:

1. Menyadari bias budaya sendiri

2. Lebih peka secara budaya.

3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan dengan orang tersebut.

4. Memangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri.

5. Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang.

6. Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.

7. membantu dalam memahami kontak antarbudaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara wacana dan makna bagi para anggotnya.

8. membantu dalam memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antarbudaya.

9. membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan dan dipahami




Referensi;

Dr. Deddy mulyana, M.A. dan Drs. Jalaluddin Rakmat,2005. M.sc. komunikasi antar budaya: Bandung; Pt Remaja Rosdakarya