Efektifitas Media Dakwah : Televisi, Radio, dan Surat Kabar dalam perkembangan Dakwah
Ilustrasi : Ustad Arifin Ilham |
A. Pengertian Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu median, yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara etimologi yang berarti alat perantara. Wilbur Schramn mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video kaset, slide, dan sebagainya.[1] Sedangkan media (wasilah) dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada para mad’u.[2]
Dengan kemajuan teknologi yang sangat besar, banyak media-media yang tercipta, maka oleh karena itu para da’i ataupun amil dakwah harus mampu memanfaatkan semua media yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang dakwah. Dengan penggunaan media sebagai sarana dapat mencapai tujuan dakwah yang efektif dan dzkwah yang berkembang maju.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang sangat besar dalam berbagai segi tatanan kehidupan manusia mulai dari cara berfikir, bersikap, dan bertingkah laku. Termasuk mengetengahkan ide-ide yang bermuara pada friksi-friksi kemanusian. Walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu membawa perubahan yang besar yang besar dan luar biasa, namun kemajuan itu belum mampu menjawab berbagai problematika kehidupan manusia, lebih-lebih manusia yang hidup pada zaman modern ini.[3]
Dengan demikian sangat diperlukan adanya dakwah sebagai petunjuk hidup, agar manusia tidak kehilangan idealismenya ditengah jalan. Karena hanya dengan ajaran agama yang mampu menjawab berbagai tantangan dan problematika dalam kehidupan manusia baik dahulu, maupun masa yang akan datang.
B. Pengertian Dakwah Kontemporer
Dakwah kontemporer adalah Dakwah yang dilakukan dengan cara menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang. Dakwah kontemporer ini sangat cocok apabila dilakukan di lingkungan masyarakat kota atau masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan menengah ke atas.[4]
Teknis dakwah kontemporer berbeda dengan teknis dakwah kultural. Dakwah kultural dilakukan dengan cara menyesuaikan budaya masyarakat setempat, sedangkan dakwah kontemporer dilakukan dengan cara mengikuti teknologi yang sedang berkembang. Persaingan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, khususnya dalam bidang periklanan adalah merupakan tantangan bagi para da’i kita untuk segera berpindah dari kebiasaan dakwah kultural ke dakwah kontemporer. Dakwah kontemporer yang dimaksud disini adalah dakwah yang menggunakan fasilitas teknologi modern sebagaimana iklan yang lagi semarak dewasa ini.[5]
Dari pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pengertian media dakwah kontemporer adalah suatu alat atau sarana yang digunakan oleh para da’i atau amil dakwah dalam menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang sekarang ini. Dengan menggunakan kemajuan teknologi diharapkan dapat membantu para da’i dalam menyampaikan dakwahnya dengan mudah, dan dapat dipahami oleh para mad’u.
Berbagai usaha untuk menyebarkan dakwah yang islami sangat terkait dengan perubahan-perubahan yang dialami manusia, tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah membuat manusia dapat menguasai, mengelola, dan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan umat manusia, sehingga dakwah islami dapat diterima oleh seluruh manusia.
Tetapi dalam dimensi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menimbulkan dampak yang dapat mengancam kehidupan manusia. Para pelaksana dakwah harus aktif menatap segala persoalaan kemasyarakatan dengan orang yang dapat melalui berbagai pendekatan, dengan kata lain penyelenggaraan dakwah harus dapat menempatkan dakwah dalam aspek kehidupan manusia.
Untuk memungkinkan dakwah memenuhi tuntutan zaman, maka bermacam problema internalnya harus diatasi terlebih dahulu, disamping berbagai problema eksternal yang merupakan ancama terhadap kelancaran dakwah.
Secara kenyataan problema internal dapat menghambat jalannya dakwah pada era globalisasi. Karena itu dakwah masih mempertahankan metode atau nilai-nilai lama yang telah diwariskan secara turun temurun, juga harus menggunakan pendekatan baru yang berguna untuk perbaikan dan kemajuan agar dakwah islam mampu memecahkan segala problematika kehidupan manusia.
Keberadaan dakwah dengan metode yang sesuai dengan kemajuan zaman mutlak diperlukan sebagai sara penyampaian syiar-syiar islam. Pada hakikatnya dapat membawa atau tercapainya kebahagiaan hidup manusia secara kesuluruhan (dunia dan akhirat).[6]
C. Pembagian media dakwah kontemporer
Para da’i selalu menggunakan media ataupun sarana untuk menyampaikan syiar-syiar agama, sehingga dapat diterima dengan mudah oleh para mad’u (audience). Akan tetapi pada masa modern ini para da’I harus mampu mengikuti zaman yang penuh dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu dalam mengkomunikasikan dakwahnya para da’I juga dapat menggunakan berbagai media yang dapat merangsang para mad’u untuk menimbulkan perhatian dan dapat menerima dakwah.[7]
Berdasarkan banyaknya komunikan yang menjadi sasaran dakwah, maka dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis media, yaitu media massa dan media non-massa.
a. Media massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi dakwah.[8]
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi media masa sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat komunikan dalam jumlah yang banyak.[9]
b. Media non-massa
Media ini biasanya digunakan dalam komunikasi untuk orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu seperti surat, telepon, SMS, telegram, faks, papan pengumuman, CD, e-mail, dan lain-lain. Semua itu dikategorikan karena tidak mengandung nilai keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.[10]
Disamping penggolongan media diatas, media dakwah dari segi sifatnya juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
· Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukan yang secara tradisonal dipentaskan didepan umum terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti ludruk, wayang, drama, lenong dan sebagainya.
· Media modern, yang diistilahkan juga dengan “media elektronika” yaitu media yang dilahirkan dari teknologi. Yang termasuk media modern ini antara lain televise, radio, pers dan sebagainya.[11]
Ada beberapa media yang dapat di gunakan dalam pengembangan dakwah, Seperti Televisi, Radio dan Surat kabar.
1. Televisi
Televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya.[12]
Di beberapa daerah terutama di Indonesia masyarakat banyak menghabiskan waktunya untuk melihat televisi. Kalau dakwah Islam dapat memanfaatkan media ini dengan efektif, maka secara otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas dan kesan keagamaan yang ditimbulkan akan lebih mendalam.[13] Dengan adanya televisi sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan dakwah, maka dengan menggunakan media ini diharapkan pesan-pesan dakwah dapat tersampaikan dengan efektif, karena dilihat dari sisi kehidupan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di hadapan televisi.
Program-program siaran dakwah yang dilakukan hendaknya mengenai sasaran objek dakwah dalam berbagai bidang sehingga sasaran dakwah dapat meningkatkan pengetahuan dan aktifitas beragama melalui program-program siaran yang disiarkan melalui televisi. Seperti “Mama dan Aa’ Curhat Dong” (Indosiar), program dakwah ini mengangkat kasus-kasus yang sering terjadi di kalangan masyarakat melalui penelusuran yang panjang tentang asal-muasal problem oleh pengusul (masyarakat) dan dibantu produser TV sehingga kasus tersebut tuntas dan menumbuhkan kesadaran keagamaan bagi orang yang berkasus.[14]
Sebagai sarana penyiaran agama melalui televisi dapat memberikan rangsangan terhadap masyarakat dan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap ajaran agama. Sehingga televisi dapat digunakan oleh semua orang atau da’I dalam menyampaikan ajaran agama, dan televisi dapat di jadikan sebagai media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
2. Radio
Radio merupakan teknologi yang dipakai untuk menghantar sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang tersebut melintas dan merambat melalui jalur udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Seiring dengan perkembangan zaman, Radio banyak berperan dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam bidang dakwah. Radio dapat digunakan sebagai media penyampaian informasi ataupun sarana khutbah yang bersifat Islami. Walaupun banyak media yang berkembang pesat saat ini, namun media radio mampu bertahan sampai sekarang dan masih banyak penggunanya.
Dakwah radio atau dakwah melalui radio artinya memperlakukan dan memanfaatkan media paling populer di dunia ini seperti: channel, sarana, atau alat untuk mencapai tujuan dakwah. Jenis program dakwah di radio, selain ceramah dan dialog Islam(talkshow), Materinya terjemahan hadits, ayat Al-Quran, ungkapan sahabat Nabi Saw, nasihat ulama, atau kata mutiara Islami. Jadi, di tengah keasyikan menikmati misalnya lagu-lagu pop Indonesia, para pendengar “didakwahi” secara “tidak sadar”. Para da’i dan lembaga-lembaga dakwah harus memanfaatkan radio untuk menebarkan risalah Islam.[15]
Dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Mengajak ke jalan Allah wajib hukumnya. Keberhasilan ajakannya mencerminkan prospek dan pelestarian perkembangan Islam di masa mendatang, sebab maju dan mundurnya agama terletak di tangan penganut-penganut-Nya.
Bimbingan dan penyuluhan agama berperan dalam membangkitkan daya rohaniyah manusia melalui iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Di samping itu, sebagai landasan proses kegiatan dakwah dan penerangan agama yang harus dilaksanakan dalam berbagai lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai sarana penyiaran agama radio juga dapat memberikan rangsangan terhadap persepsi atau tanggapan dan tingkah laku bagi masyarakat banyak. Masyarakat sensitif terhadap informasi, bahkan menjadi salah satu kebutuhan pokok selain kebutuhan sandang, pangan dan papan. Semakin banyak orang berhubungan dengan informasi, maka akan semakin banyak pula pengetahuan bagi dirinya. Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya.
Dalam menerima pesan dakwah yang disampaikan tentu saja masyarakat berbeda dalam menerimanya. Begitu juga kepastian tingkat efektifitas pemanfaatan media dakwah. Radio dalam proses berbeda dengan keberadaan pada daya serap pemahaman terhadap nilai yang disampaikan melalui masing-masing media dakwah.
Dengan demikian radio dalam proses dakwahnya berbeda dengan keberadaan media dakwah lainnya. Misalnya dalam penyiaran-penyiaran yang berupa ceramah tentang keagamaan yang semuanya itu merupakan upaya penyebaran ajaran yang mudah diterima masyarakat sebagai pedoman hidup guna memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
3. Surat Kabar
surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini.[16]
Media massa yang harus mutlak dipergunakan dalam pelaksanaan dakwah Islam yang harus memiliki efektivitas yang tinggi, antara lain Pers (surat kabar) Wilayah dakwah ini amat besar manfaatnya, sebab ia termasuk dari beberapa media massa pembentukan opini masyarakat hampir bisa disebut sebagai makanan pokok masyarakat mendambakan informasikan dan selalu dapat mengikuti perkembangan dunia. Dakwah Islam melalui media ini dapat membentuk berita-berita Islam, artikel-artikel Islam dan sebagainya.
Dalam Alquran terdapat satu surah yang bernama surah Al-Qalam yang artinya pena, sebagai isyarat tentang pentingnya peran huruf, pena dan penulisan dalam pelaksanaan dakwah Islamiyah. Firman Allah dalam surah Al-Qalam ayat 1.
ن وَالْقَلَمِ وَمَايَسْطُرُونَ (١)
Artinya.” Nun. demi kalam dan apa yang mereka tulis.[17]
Ayat diatas menjelaskan bahwa peran huruf, pena tulisan dalam pelaksanaan dakwah Islam sangat penting, sama pentingnya dengan dakwah itu sendiri. Dapat juga dipahami bahwa sejak semula dakwah Islamiyah telah merintis jalan selektif ke arah pembinaan penghurupan, penerapan dan tulisan atau dengan kata lain hal karangan-karangan.[18]
Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan para dai dalam berdakwah melalui surat kabar antara lain dapat mengisi rubric-rubrik seperti berikut ini.
1. Arikel Keislaman. Dengan melalui artikel keislaman maka pesan yang ingin disampaikan akan cepat tersampaikan kepada masyarakat luas. Asalkan bahasa yang digunakan mudah dipahami dan menggunakan kalimat-kalimat yang tepat.
2. Tanya Jawab Masalah-Masalah Agama Islam. Biasanya dalam surat kabar ada kolom khusus untuk tanya jawab, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Dan dai harus mampu memberikan jawaban yang benar terhadap suatu permasalahan yang dikemukakan oleh mad’u.
3. Cerita yang Bernafaskan Islam. Dalam hal ini peran para seniman muslim sangat dibutuhkan. Mereka dapat menyisipkan cerita-cerita yang mengandung ajaran Islam yang sesungguhnya.
4. Puisi-Puisi yang Bernafaskan Islam. Penyajian dakwah dengan puisi-puisi Islami, syairnya dapat diambil dari ajaran agalma Islam. Dakwah ini sangat diminati oleh kalangan remaja.
5. Rubrik Khusus Agama Islam.. Rubrik Khusus adalah suatu kolom yang memang disediakan untuk rubric agama Islam, katakanlah seperti kolom agama atau mimbar agama. Dengan adanya rubric ini , dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk berdakwah. Namun tentunya tidak melupakan prinsip-prinsip dakwah yang selalu melihat kondisi psikologis mad’u.
Media cetak juga sebagai salah satu media dakwah yang efektif untuk berdakwah bil qalam. Namun pada zaman sekarang ini dakwah bil qalam tidak hanya dilakukan di media cetak saja melainkan juga di internet seperti dikemas dalam blog, website dan artikel-artikel lain yang bisa diakses melalui internet. Dan majalah-majalah yang mengandung sisi dakwah juga bisa diposting di internet dan bisa dibaca oleh jutaan umat. Meskipun Internet merupakan barang baru, namun internet secara langsung berperan dalam menciptakan dunia yang mengglobal. Inti dari dakwah bil qalam adalah menulis, menulis laksana mendayung, berlayar dengan pikiran yang denganya penulis akan menemukan tantangan, pengalaman dan kepuasan.[19]
Kesimpulan :
1. Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu median, yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara etimologi yang berarti alat perantara. Wilbur Schramn mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video kaset, slide, dan sebagainya. Sedangkan media (wasilah) dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada para mad’u.
2. Dakwah kontemporer adalah Dakwah yang dilakukan dengan cara menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang. Dakwah kontemporer ini sangat cocok apabila dilakukan di lingkungan masyarakat kota atau masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan menengah ke atas.
3. Media dakwah kontemporer adalah suatu alat atau sarana yang digunakan oleh para da’i atau amil dakwah dalam menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang sekarang ini. Dengan menggunakan kemajuan teknologi diharapkan dapat membantu para da’i dalam menyampaikan dakwahnya dengan mudah, dan dapat dipahami oleh para mad’u.
4. Dakwah melalui televisi dapat memberikan rangsangan terhadap masyarakat dan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap ajaran agama. Sehingga televisi dapat digunakan oleh semua orang atau da’I dalam menyampaikan ajaran agama, dan televisi dapat di jadikan sebagai media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
5. Dakwah radio atau dakwah melalui radio artinya memperlakukan dan memanfaatkan media paling populer di dunia ini seperti: channel, sarana, atau alat untuk mencapai tujuan dakwah. Jenis program dakwah di radio, selain ceramah dan dialog Islam(talkshow), Materinya terjemahan hadits, ayat Al-Quran, ungkapan sahabat Nabi Saw, nasihat ulama, atau kata mutiara Islami.
6. Media cetak juga sebagai salah satu media dakwah yang efektif untuk berdakwah bil qalam. surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini
Baca Juga
DAFTAR PUSTAKA
Aziz , Moh. Ali,2004, Ilmu Dakwah,Jakarta: Prenada Media.
Amir,Samsul Munir,2009,Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah.
Al-Quran Surah Al-Qalam
Hasjmy,1984, Dustur Dakwah Menurut Alquran, Jakarta:Bulan Bintang.
Ilaihi,Wahyu,2010, Komunikasi Dakwah, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
M.Jakfar Puteh,2006, Dakwah Di Era Globalisasi(Strategi Menghadapi Perubahan Sosial), Yogyakarta:AK Group.
Marzani Anwar, Jurnal Penelitian Muatan Dakwah Trans Tv Dan Respon Pemirsanya, Oktober 2009
Wahid, Fathul, 2004, Dakwah melalui Internet,Yogyakarta: Gava Media.
Http ://alumnifiad.youneed.us/t44-dakwah-kontemporer
Http://All-About-Theory.Blogspot.Com/2010/10/Pengertian-Surat-Kabar.Html
http://suwardilubis.blogspot.co.id/2016/01/peran-surat-kabar-dalam-menyampaikan.html
,
[3] M.Jakfar Puteh, Dakwah Di Era Globalisasi(Strategi Menghadapi Perubahan Sosial), (Yogyakarta:AK Group),Hal. 131-132
[15] Makalah Radio sebagai Media Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Walisongo Semarang
[16] Http://All-About-Theory.Blogspot.Com/2010/10/Pengertian-Surat-Kabar.Html, Di Akses Rabu 08 juni 2016 pukul 23:34
[19] http://suwardilubis.blogspot.co.id/2016/01/peran-surat-kabar-dalam-menyampaikan.html di akses Rabu 08 juni 2016 pukul 23:40 wib